Sekiranya nafas batu ku hembuskan
Sejenak meratap langit kehidupan
Bayang menjelma sosok bumi dan hidupnya
Menyeruak raga dan batin terkenang
Berbondong manusia ungkapkan rasa pada-Nya
Serukan makna jihad selaksa perkara
Kau! Duniamu kenistaan tiada nyata!
Wujud tintaku, darah kematian, dan torehan kata
Membekas berderet-deret nama di surga
Katanya ringan acuhkan kemanusiaan
Sekiranya nafas batu ku hembuskan
Sejenak meratap langit kehidupan
Bayang menjelma sosok bumi dan hidupnya
Menyeruak raga dan batin terkenang
Ribuan tentara kedamaian kobarkan makna Islam di ujung barisan
Islam bukan tetesan darah dan air mata derita
Islam bukan pedang yang menari-nari menabur goresan
Islam bukan gelagak tawa derita makhluq
Lantas,,,tentara itu tersungkur menghadap-Nya
Ujung pena-ku meluncur dari dasar keheningan
Sehening membaca relief prasasti yang dipahat di batu-batu sepi
Tuhan-ku..........
Aku rindukan sorak damai antar umat
Membangun satu negeri teriak suara keringat
Merengkuh tahta dunia pijarkan rasa bersama
Bertatap mata menyenangkan prasangka
Tuhan-ku..........
Bukan tuduh tindih menghujat sesama
Bukan gumam tinggi benarkan agama halalkan dosa
Ayat-Mu nyata lantunkan semua
“Bagimu agamamu, bagiku agamaku”
Biarkan tirai Islam tumbuhkan saudara
Hingga kami satu wujudkan bangsa
Sejenak meratap langit kehidupan
Bayang menjelma sosok bumi dan hidupnya
Menyeruak raga dan batin terkenang
Berbondong manusia ungkapkan rasa pada-Nya
Serukan makna jihad selaksa perkara
Kau! Duniamu kenistaan tiada nyata!
Wujud tintaku, darah kematian, dan torehan kata
Membekas berderet-deret nama di surga
Katanya ringan acuhkan kemanusiaan
Sekiranya nafas batu ku hembuskan
Sejenak meratap langit kehidupan
Bayang menjelma sosok bumi dan hidupnya
Menyeruak raga dan batin terkenang
Ribuan tentara kedamaian kobarkan makna Islam di ujung barisan
Islam bukan tetesan darah dan air mata derita
Islam bukan pedang yang menari-nari menabur goresan
Islam bukan gelagak tawa derita makhluq
Lantas,,,tentara itu tersungkur menghadap-Nya
Ujung pena-ku meluncur dari dasar keheningan
Sehening membaca relief prasasti yang dipahat di batu-batu sepi
Tuhan-ku..........
Aku rindukan sorak damai antar umat
Membangun satu negeri teriak suara keringat
Merengkuh tahta dunia pijarkan rasa bersama
Bertatap mata menyenangkan prasangka
Tuhan-ku..........
Bukan tuduh tindih menghujat sesama
Bukan gumam tinggi benarkan agama halalkan dosa
Ayat-Mu nyata lantunkan semua
“Bagimu agamamu, bagiku agamaku”
Biarkan tirai Islam tumbuhkan saudara
Hingga kami satu wujudkan bangsa
This entry was posted
on Saturday, December 24, 2011
at 10:23 PM
and is filed under
Puisi
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.