Derai angin malam
Menyisir malamku berluap khayal
Ku jatuhkan lengkung tubuhku
Ku panjangkan tulangku lurus terpadu
Ku luapkan bayangmu dalam hembus nafasku.....
Dalam......dan
Sangat dalam, membekas rasuk sanubari
Gejolak hampa merongrong
Memanggil namamu....
Hanya namamu...
Duhai buih indah hatiku
Rasuki aku.....
Aku ragamu....
Kau ragaku.....
Duhai kasihku....
Ijinkan aku merengkuh jiwamu
Bilakah tak semanis rasa
Ijinkan aku mengecap cintamu
Cinta yang kau pancarkan dari titik kecil samudra hatimu
Dan aku yakin....
Titik kan memudar dan merambat
Bak cintamu yang memenuhi dataran hatiku
Aku inginkan kau adalah aku
Karena kita satu
Menyisir malamku berluap khayal
Ku jatuhkan lengkung tubuhku
Ku panjangkan tulangku lurus terpadu
Ku luapkan bayangmu dalam hembus nafasku.....
Dalam......dan
Sangat dalam, membekas rasuk sanubari
Gejolak hampa merongrong
Memanggil namamu....
Hanya namamu...
Duhai buih indah hatiku
Rasuki aku.....
Aku ragamu....
Kau ragaku.....
Duhai kasihku....
Ijinkan aku merengkuh jiwamu
Bilakah tak semanis rasa
Ijinkan aku mengecap cintamu
Cinta yang kau pancarkan dari titik kecil samudra hatimu
Dan aku yakin....
Titik kan memudar dan merambat
Bak cintamu yang memenuhi dataran hatiku
Aku inginkan kau adalah aku
Karena kita satu
This entry was posted
on Saturday, December 24, 2011
at 10:09 PM
and is filed under
Puisi
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.