Alkisah, ada seorang pemuda bernama BEJO, dia adalah murid di sebuah Pondok Pesantren Salafiah Al-Islamiyah yang berada di pelosok desa sukangaji. Ini adalah sebuah dilema besar bagi si Bejo, tatkala sebuah kitab kuning berjudul "ALFIYAH IBNU MALIK" menjeratnya kepada kegigihan. Tapi sayang, usaha itu belum mendapat restu dari Tuhan. Berkali-kali Bejo mencoba untuk menerima titipan-Nya, yakni sebuah ILMU melalui perantara seorang Ustadz yang mengajarkan Bejo "ALFIYAH IBNU MALIK". Sebuah kontroversi datang dari Ustadznya yang mewajibkan Bejo hafal sya'ir dan kandungan Alfiyah itu, tapi apa daya sang pencipta belum juga mengizinkan dan menitipkan ILMU kepada Bejo. Sang Ustadz memberi ta'zir kepada Bejo yang belum bisa hafal dan setoran sya'ir kepada beliau. Nada tinggi melengking dari mulut sang Ustadz yang diarahkan kepada si Bejo agar belajar dengan sungguh-sungguh. Padahal dalam siang dan malam Bejo sudah mencoba dengan dayanya. Saat itu juga bejo beristighfar dan sangat takut jikalau suara tinggi dari sang Ustadz adalah kemungkaran atau kemarahan yang bisa menutup Ridho Allah kepadanya karena "Ridho seorang guru sangat berpengaruh dalam menuntut ILMU". Pada malam harinya Bejo sholat tahajjud dan dia mencoba bermunajat kepada Allah;
"Monolog Untuk Tuhan"
Ya Allah
Hamba percaya Engkau Maha Adil dalam hamparan semesta
Hamba percaya Engkau Mencipta semua yang ada
Tapi Allah…
Hamba ingin mengadu kepada-Mu
Berikan hamba kesempatan menerima Ilmu-Mu
Karena hamba percaya semua adalah milik-Mu
Ya Allah
Hamba harap sebuah ridho seorang guru
Bukan kemungkaran darinya
Please, Allah
Titipkan ilmu-Mu kepada hamba
Karena hamba sangat mengharap ridho seorang guru
Yang akan membawa hamba pada ridho-Mu ya Allah..
Tolong dengar hamba
Bejo adalah santri yang patut dicontoh dari segi TA'DZIMnya kepada ustadz, sholehnya, rajinnya, dan ISHTIBARI LIL 'ILMI(Sabar dalam menuntut 'Ilmu). Semoga Allah menerima munajat Bejo, dan menitipkan ILMU kepadanya.
Lintang, Prasetio, Abryansyah, Imam
|
Ma'had 'Ali Maksum Maskan Sunan Ampel Yogyakarta |
Tetaplah berkarya dan maju terus untuk pemuda Indonesia. Kisah ini ku persembahkan untuk Ma'had 'Ali Ma'shum Al-Krapyaki Al-Jogjawy.